1/11/2007

Memperhatikan Kecukupan Asupan Gizi Odha

Memperhatikan Kecukupan Asupan Gizi Odha

[Made Putri Ayu Rasmini, relawan Kisara dan Sobat]

Kebutuhan zat-zat gizi, baik kuantitas maupun kualitasnya, sangat penting bagi semua orang apalagi mereka yang sedang sakit. Kebutuhan ini apalagi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Ketika tubuh ODHA memerangi infeksi oportunsitik atau infeksi HIV sekali pun, maka tubuh memakai lebih banyak tenaga. Akibatnya ODHA harus makan lebih banyak dibanding keadaan normal.

Jika seseorang yang terinfeksi mempunyai status gizi yang baik, maka daya tahan tubuhnya akan lebih baik sehingga memperlambat memasuki tahap AIDS. Status gizi ODHA sangat dipengaruhi kebutuhan dan asupan gizinya. ODHA yang tidak memenuhi kebutuhan dan asupan gizinya akibat infeksi HIV akan menyebabkan kekurangan gizi yang bersifat kronis. Pada stadium AIDS terjadi keadaan kurang gizi yang kronis dan drastis yang mengakibatkan penurunan resistensi terhadap infeksi lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut penatalaksanaan gizi yang baik untuk ODHA amat berguna untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan HIV/AIDS.

Gizi kadang kala menjadi masalah bagi ODHA. Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan ODHA kekurangan gizi. Pertama, apabila kita merasa sakit maka kita akan makan lebih sedikit dibanding dengan waktu keadaan normal, hal ini disebabkan pada waktu sakit kita kehilangan nafsu makan. Kedua, gangguan penyerapan sari makanan pada alat pencernaan. Bagi ODHA yang mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV), makanan yang dikonsumsi mempengaruhi penyerapan ARV dan obat infeksi oportunistik. Namun sebaliknya, penggunaan ARV dan obat infeksi oportunistik dapat menyebabkan gangguan gizi.

Ketiga, Hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan diare. Beberapa ARV dapat mengganggu perut dan berbagai infeksi oportunistik dapat mempengaruhi mulut atau tenggorokan. Hal ini mengakibatkan sulit makan. Lagipula beberapa obat dan infeksi menyebabkan diare. Pada saat diare tubuh sebenarnya memakai lebih sedikit dari apa yang kita makan. Selain itu gangguan metabolisme juga mengakibatkan kekurangan gizi.

Akibat adanya gangguan tersebut di atas, kesehatan umum ODHA cepat menurun. Mereka akan mengalami penurunan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan kurang gizi. Sekitar 97 persen ODHA menunjukkan kehilangan berat badan sebelum meninggal. Kehilangan berat badan tidak dapat dihindarkan dari konsekuensi dari infeksi HIV.

Prinsip gizi medis pada ODHA adalah Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP). Pemberian diberikan secara bertahap secara oral (melalui mulut). Makanan yang dikonsumsi harus kaya vitamin, mineral, dan cukup air. Gizi yang baik berarti mendapat cukup bahan gizi makro dan mikro. Bahan gizi makro mengandung kalori (energi). Bahan gizi makro tersebut misalnya protein, karbohidrat, dan lemak. Semua zat ini membantu mempertahankan berat badan. Kebutuhan kalori ODHA sekitar 2.000-3.000Kkcal/hari dan protein 1,5 - 2gram/kg/BB/hari. Pada ibu hamil dengan HIV kalori dan protein ditambah sekitar 300-400 Kkcal/hari dan protein 15gram /hari. Bahan mikro meliputi vitamin (terutama sekali B12, B6, A, E) dan zat mineral (Zn, Se, dan Cu).Kedua zat ini menentukan sel tubuh tetap bekerja dengan baik.

Berbagai bahan makanan yang banyak didapatkan di Indonesia yang dianjurkan dikonsumsi ODHA seperti tempe (protein dan vitamin B12), kelapa (sumber energi dan lemak), wortel (beta karoten yang tinggi, vitamin C dan E. Meningkatkan daya tahan tubuh juga sebagai bahan pembentuk CD4, sel darah putih yang bertanggung jawab atas sistem imunitas tubuh dan melindungi tubuh terhadap infeksi), kembang kol (tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se untuk mengatasi dan mencegah defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukan CD4), sayuran hijau dan kacang-kacangan (vitamin neorotropik B1, B6, B12, dan zat gizi mikro yang berguna untuk pencegahan anemia dan pembentukan CD4) dan buah alpukat (mengandung lemak tinggi, sebagai antioksidan dan mengandung glutathionin untuk menghambat replikasi HIV)

Minum banyak cairan (air) dapat membantu mengurangi efek samping beberapa obat. ODHA dianjurkan untuk mengkonsumsi paling sedikit delapan gelas cairan sehari untuk memperlancar metabolisme terutama pada penderita yang demam. Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi teh, kopi, minuman cola, coklat, dan alkohol karena dapat menghilangkan cairan tubuh. Namun justru minuman-minuman jenis ini yang paling banyak dikonsumsi ODHA.

Meski pemenuhan kebutuhan dan asupan gizi sangat dianjurkan pada ODHA, pemberian suplemen vitamin dan mineral dalam jumlah besar (megadosis) justru harus berkonsultasi ke dokter. Karena pemberian yang berlebihan justru akan menurunkan imunitas tubuh.

Penambahan berat otot akan membantu memerangi HIV. Banyak orang ingin mengurangi berat badannya, tapi bagi ODHA, ini dapat berbahaya. Wasting atau penurunan berat badan lebih dari 5 persen berat badan bisa membunuh ODHA. Hal ini bisa jadi karena kehilangan lemak atau mengalami penyusutan otot. Olahraga ringan dapat membantu tubuh membentuk zat makanan menjadi otot.

Selain faktor kuantitas gizi itu, kualitas makanan dan miuman juga perlu diperhatikan. Kualitas ini termasuk, misalnya, faktor kebersihan. Menjaga kebersihan dan keamanan makanan dan minuman sangat penting untuk mengurangi kontaminasi bahan makanan dan minuman. Kontaminasi ini dapat menimbulkan risiko keracunan dan melindungi dari infeksi yang bisa terbawa oleh makanan atau air minum.

Cara menjaga kualitas makanan ini dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain selalu memeriksa tanggal kedaluarsa makanan dan minuman untuk keamanan (buang apabila sudah kedaluarsa), mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, menjaga kebersihan dapur (peralatan, permukaan dan ruang dapur), selalu mencuci makanan, dan hati-hati menyiapkan dan menyimpan makanan. Hindari mengkonsumsi bahan makanan dan air mentah atau dimasak setengah matang atau tidak dimasak dengan benar. Sebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan, hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Hindari makanan yang sudah berjamur dan basi. Beberapa kuman disebarkan melalui air ledeng. Sebaiknya menggunakan air kemasan botol yang sudah mengalami proses sterilisasi dan mutu terjamin.

Semua kebutuhan baik kuantitas maupun kualitas gizi itu itu tetap harus didukung pola hidup sehat. Pola hidup sehat ini misalnya olahraga dan senantiasa menjaga keamanan dan kebersihan makanan dan minuman. Dengan memperhatikan semua hal itu, ODHA akan lebih bisa menjaga kesehatan dan menghindari mudahnya terkena infeksi oportunsitik. [***]

This page is powered by Blogger. Isn't yours?